Indonesia merupakan negara dengan sejarah yang kaya dan memiliki banyak tempat bersejarah yang menarik untuk dikunjungi. Wisata sejarah adalah kegiatan mengunjungi berbagai tempat bersejarah dengan tujuan untuk memperoleh informasi tentang latar belakang berdirinya tempat tersebut. Tempat-tempat bersejarah di Indonesia tersebar di berbagai wilayah dan tidak hanya dapat menjadi wahana rekreasi, namun juga sumber pengetahuan yang menarik.


Bagi generasi milenial, wisata sejarah dapat menjadi hiburan yang menyenangkan dan informatif. Seperti yang pernah dikatakan oleh Bung Karno, "Jangan sekali-sekali meninggalkan sejarah" atau yang dikenal dengan sebutan "Jasmerah" dalam pidatonya yang terakhir.


Jika Anda penasaran dengan tempat wisata sejarah yang wajib dikunjungi, berikut adalah 15 tempat bersejarah di Indonesia yang patut dikunjungi. Wisata sejarah dapat menjadi pengalaman yang menyenangkan dan membekas dalam ingatan Anda. Jangan ragu untuk mengejar pengetahuan dan pengalaman baru melalui wisata tempat bersejarah di Indonesia.


1. Masjid Istiqlal di Jakarta

Indonesia memiliki banyak tempat bersejarah yang patut dikunjungi, dan salah satunya adalah Masjid Istiqlal yang terletak di pusat kota Jakarta. Terkenal sebagai masjid terbesar di Asia Tenggara, Masjid Istiqlal tidak hanya digunakan sebagai tempat ibadah bagi umat Islam, tetapi juga menjadi kantor berbagai organisasi Islam di Indonesia, serta tempat untuk berbagai kegiatan sosial dan umum.


Bukan hanya dikunjungi oleh umat Islam, tempat wisata ini juga menjadi tujuan wisata bagi wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri. Bagi yang bukan umat Islam, kamu masih dapat berkunjung ke masjid ini dan akan didampingi oleh pemandu yang akan menjelaskan sejarah dan keunikan masjid tersebut.


Lokasi: Masjid Istiqlal: Jl. Taman Wijaya Kusuma, Ps. Baru, Kecamatan Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10710.


2. Gereja Katedral di Jakarta

Sebagai salah satu bangunan cagar budaya di Jakarta, Gereja Katedral adalah tempat wisata sejarah yang wajib dikunjungi. Awal mula pembangunan gereja ini dimulai ketika Paus Pius VII mengangkat pastor Nelissen menjadi prefek apostik Hindia Belanda pada tahun 1807. Ini menandai mulainya penyebaran misi dan pembangunan Gereja Katolik di kawasan nusantara, termasuk di Jakarta.


Peletakan batu pertama untuk pembangunan Gereja ini dilakukan oleh Pro-vikaris, Carolus Wenneker, dan pekerjaan pembangunan dilanjutkan oleh Cuypers-Hulswit setelah Dijkmans tidak bisa melanjutkannya. Pemberkatan dan peresmian Gereja dilakukan pada 21 April 1901 oleh Mgr. Edmundus Sybradus Luypen, S.J., Vikaris Apostolik Jakarta.


Gereja ini menjadi tempat wisata yang memiliki sejarah yang kaya dan sangat penting bagi sejarah Gereja Katolik di Jakarta. Gereja ini sangat direkomendasikan untuk dikunjungi baik bagi umat Katolik maupun non-Katolik yang ingin mengetahui sejarah Gereja Katolik di Jakarta.


Lokasi: Jl. Katedral No.7B, Ps. Baru, Kecamatan Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10710


3. Monumen Nasional atau Monas di Jakarta

Monumen Nasional atau lebih dikenal sebagai Monas, menjadi simbol yang kuat bagi Jakarta dan Indonesia. Monas memiliki berbagai fasilitas rekreasi seperti pemandangan Jakarta yang bisa diamati dari teropong. Ada juga 51 diorama yang menggambarkan sejarah Indonesia, mulai dari zaman pra-sejarah, kerajaan, kolonial hingga sekarang.


Lokasi Monas mudah diakses dan terletak di Gambir, Jakarta. Harga tiket masuk Monas terjangkau dan tersedia dalam dua pilihan, yaitu tiket cawan dan tiket puncak. Tiket cawan meliputi kunjungan ke Ruang Museum, Ruang Kemerdekaan, dan Pelataran Cawan, dengan harga berkisar antara Rp 2.000 sampai Rp 5.000. Tiket puncak Monas memiliki harga berkisar antara Rp 4.000 sampai Rp 15.000, tergantung dari usia pengunjung.


Lokasi: Gambir, Kota Jakarta Pusat


4. Pelabuhan Sunda Kelapa di Jakarta

Pelabuhan Sunda Kelapa yang juga dikenal sebagai Pasar Ikan, merupakan asal muasal dari kota Jakarta. Tempat wisata bersejarah ini pernah menjadi pelabuhan penting karena letaknya yang strategis dan berada di jalur perdagangan Asia.


Saat ini, pengunjung dapat menikmati pemandangan yang indah saat berkunjung ke Pelabuhan Sunda Kelapa. Pada sore hari saat matahari terbenam, kapal-kapal berbaris dengan latar belakang langit yang memerah akan memukau mata. Selain itu, pengunjung juga bisa menikmati hidangan seafood segar yang banyak dijual di sekitar kawasan pelabuhan.


Lokasi: Jl.Maritim No.8 Sunda Kelapa 14430.


5. Museum Fatahillah di Jakarta

Museum Fatahillah, juga dikenal sebagai Museum Sejarah Jakarta, adalah tempat wisata yang menyimpan beragam koleksi sejarah. Terletak tidak jauh dari Museum Bank Indonesia, gedung balai kota lama ini dahulu dibangun oleh Belanda. Museum ini memiliki 3 lantai yang dipenuhi dengan berbagai koleksi sejarah, termasuk prasasti dari Kerajaan Tarumanegara, mimbar Masjid Kampung Baru, dan keramik antik dari berbagai negara, seperti China dan Eropa. Museum ini juga memiliki koleksi buku yang mencakup lebih dari 1000 judul, dengan bahasa yang berbeda-beda, seperti Melayu, Belanda, Inggris, dan Arab.


Lokasi: Jalan Taman Fatahillah No.1, Pinangsia, Kec. Taman Sari, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11110.


6. Gedung Sate di Bandung

Gedung Sate adalah salah satu tempat wisata bersejarah yang tidak boleh dilewatkan saat berkunjung ke kota Bandung. Bangunan ini dibangun pada tahun 1920 dan digunakan sebagai pusat pemerintahan Jawa Barat.


Seiring dengan masa pemerintahan Hindia Belanda, Gedung Sate dikenal sebagai Gouvernements Bedrijven (GB) dan menjadi pusat pemerintahan setelah Batavia tidak lagi memenuhi syarat sebagai pusat pemerintahan.


Pada 3 Desember 1945, tujuh pemuda gugur saat mempertahankan Gedung Sate dari serangan pasukan Gurkha. Untuk mengenang jasa mereka, dibuat tugu batu yang pada tanggal 3 Desember 1970 dipindahkan ke halaman depan Gedung Sate.


Lokasi: Jl. Diponegoro No.22, Citarum, Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat 40115. 


7. Masjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh

Masjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh adalah tempat yang sangat penting bagi orang-orang yang ingin mempelajari Islam. Dibangun pada tahun 1022 H/1612 M oleh Sultan Iskandar Muda Mahkota Alam, masjid ini menjadi salah satu pusat belajar agama yang dikunjungi oleh orang-orang dari seluruh dunia.


Pada tahun 1873, Belanda memulai agresinya terhadap Aceh dan melepaskan meriam ke daratan Aceh, yang mengakibatkan peperangan pertama yang memakan banyak korban. Pada agresi tentara Belanda kedua pada tahun 1873, Masjid Raya Baiturrahman dibakar. Namun, Belanda kemudian membangun kembali masjid tersebut pada tahun 1877 untuk mencoba menenangkan situasi dan mempengaruhi rakyat Aceh.


Saat itu, Kesultanan Aceh dalam pemerintahan Sultan Muhammad Daud Syah Johan Berdaulat, yang merupakan Sultan Aceh terakhir. 


Lokasi: Jl. Moh. Jam No.1, Kp. Baru, Kec. Baiturrahman, Kota Banda Aceh.


8. Istana Maimun di Medan

Istana Maimun, juga dikenal sebagai Istana Putri Hijau, merupakan sebuah bangunan kebesaran Kerajaan Deli di Medan. Dibangun pada tahun 1888 dan selesai pada 1891, Istana Maimun memiliki luas sebesar 2.772 m2 dan terdiri dari 30 ruangan, terdiri dari bangunan induk, sayap kiri dan sayap kanan. Warna kuning dominan pada bangunan ini merupakan warna kebesaran kerajaan Melayu.


Istana ini menghadap ke utara dan memiliki Masjid Al-Mashun di depannya, juga dikenal sebagai Masjid Raya Medan. Desain interior Istana Maimun memadukan unsur-unsur warisan kebudayaan Melayu, Islam, Spanyol, India, dan Italia, yang membuatnya menjadi tujuan wisata yang populer bagi para pengunjung yang ingin melihat sejarah dan budaya Melayu.


Lokasi: Jalan Sultan Ma'moen Al Rasyid No.66, A U R, Kec. Medan Maimun, Kota Medan, Sumatera Utara 20151.


9. Kawasan Kesawan Medan

Kawasan Kesawan di Medan merupakan destinasi sejarah yang memikat bagi para wisatawan. Terletak di wilayah Medan Barat, kawasan ini memiliki sejumlah bangunan tua yang mengisahkan masa kejayaan Belanda. Arsitektur bangunan-bangunan tersebut sangat khas dan memiliki nuansa Eropa kuno.


Budaya Tionghoa juga sangat kuat di Kesawan. Beberapa bangunan tertua yang bisa dikunjungi di antaranya adalah Gedung Lonsum dan Tjong A Fie Mansion. Pada siang hari, pengunjung bisa berwisata dan menikmati suasana kota tempo dulu. Namun, tidak kalah menariknya adalah pengalaman malam hari di kawasan ini. Kesawan menjadi salah satu pusat wisata kuliner paling ramai di Medan dan menawarkan pengalaman berbeda bagi para wisatawan. Menyantap makan malam di tengah gedung-gedung tua dan suasana tempo dulu pasti akan memberikan kesan yang tak terlupakan.


Lokasi: Wilayah Medan Barat


10. Lawang Sewu di Semarang

Lawang Sewu adalah sebuah bangunan bersejarah yang terletak di Semarang, Jawa Tengah. Bangunan ini dahulu merupakan kantor dari Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij dan dibangun pada 27 Februari 1904. Awalnya, kegiatan administrasi kantor dilakukan di Stasiun Semarang Gudang, namun karena adanya peningkatan jalur jaringan kereta dan meningkatnya kebutuhan personil teknis dan tenaga administrasi, kantor administrasi dipindahkan ke lokasi baru yang kemudian dikenal sebagai Lawang Sewu.


Lokasi: Jl. Pemuda, Sekayu, Kec. Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah 50132.


11. Candi Borobudur di Magelang

Candi Borobudur adalah salah satu tempat wisata terkenal di Jawa Tengah, Indonesia. Terletak di Magelang, candi ini dikenal sebagai kompleks candi terbesar dan termegah di dunia oleh UNESCO. Candi ini memiliki bentuk simetris yang luas 123 x 123 meter dan terdiri dari 10 tingkat.


Bahan utama konstruksi Candi Borobudur adalah balok yang terbuat dari abu vulkanik Gunung Merapi dan disusun tanpa menggunakan semen. Candi ini juga dipenuhi dengan pahatan relief yang menceritakan perjalanan hidup Sang Buddha.


Pengunjung bisa berkunjung ke Candi Borobudur kapan saja, namun ada waktu terbaik yaitu saat malam perayaan Waisak. Pada saat itu, biksu-biksu dari berbagai negara seperti Thailand, Tibet, dan Kamboja akan datang untuk melakukan ritual khusus dan melihat ritual pelepasan ratusan lampion ke langit.


Lokasi: Jl. Badrawati, Kw. Candi Borobudur, Borobudur, Kec. Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.


12. Candi Prambanan di Sleman

Candi Prambanan, lokasinya yang berada dekat Candi Borobudur, menjadi tanda keberadaan ajaran Hindu yang pernah berkembang di Indonesia. Situasi ini membuat Candi Prambanan diakui sebagai salah satu warisan budaya dunia oleh UNESCO.


Candi ini dibangun sebagai tempat persembahan bagi Dewa Siwa, hal ini dapat dilihat dari candi utama yang dikenal sebagai Candi Dewa Siwa yang memiliki tinggi sekitar 47 meter. Candi ini disertai dengan Candi Dewa Brahma dan Candi Dewa Wishnu yang merupakan bagian dari Candi Trimurti yang dip surrounded oleh banyak candi lainnya.


Candi Prambanan juga memiliki legenda yang mengisahkan tentang Roro Jonggrang, yang mengisahkan bahwa candi utama adalah wujud dari Roro Jonggrang yang dikutuk oleh Bandung Bondowoso karena usahanya untuk menghalangi Bondowoso membangun seribu candi.


Lokasi: Jl. Raya Solo - Yogyakarta No.16, Kranggan, Bokoharjo, Kec. Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55571.


13. Benteng Vredeburg di Yogyakarta

Benteng Vredeburg, sebuah tempat wisata sejarah terletak di Jalan Malioboro, Yogyakarta. Berbagai peninggalan Belanda dan catatan perjuangan rakyat Yogyakarta dalam mencapai kemerdekaannya dapat ditemukan di dalam benteng ini.


Ruangan museum di Benteng Vredeburg menyediakan informasi yang disajikan dalam bentuk gambar dan diorama, serta memiliki ruangan pemutaran film bagi pengunjung yang ingin mempelajari sejarah melalui media audio visual.


Benteng Vredeburg semula hanya berupa menara yang terbuat dari kayu dan tanah liat, yang dibangun atas perintah Sultan Hamengkubuwono I. Menara tersebut kemudian diambil alih oleh Belanda dan dibangun menjadi benteng permanen yang diberi nama Fort Vredeburg.


Lokasi: Jl. Margo Mulyo No.6, Ngupasan, Kec. Gondomanan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55122


14. House of Sampoerna di Surabaya

House of Sampoerna, terletak di Krembangan Utara, Surabaya, adalah sebuah bangunan bersejarah yang sebelumnya merupakan panti asuhan Belanda pada tahun 1862 dan kemudian dibeli oleh seorang pengusaha Tionghoa bernama Liem Seeng Tee pada tahun 1932. Ia menjadikan bangunan ini sebagai pabrik rokok pertamanya.


Saat ini, House of Sampoerna berfungsi sebagai tempat wisata untuk umum. Wisatawan dapat mengunjungi museum yang memuat segala informasi mengenai sejarah dan perkembangan bisnis rokok Sampoerna, galeri seni yang menyimpan karya-karya dari seniman-seniman terbaik di Indonesia, serta coffee shop. Ini adalah destinasi yang tepat bagi mereka yang ingin mengetahui lebih jauh sejarah dan budaya Indonesia.


Lokasi: Taman Sampoerna No.6, Krembangan Utara, Kec. Pabean Cantian, Kota SBY, Jawa Timur 60163


15. Benteng Rotterdam di Makassar

Benteng Rotterdam adalah salah satu tempat wisata sejarah terkenal di Indonesia, yang terletak di Kota Makassar. Tempat wisata ini berada di posisi teratas bersama Pantai Losari sebagai destinasi wisata populer di Makassar.


Benteng Rotterdam pertama kali dibangun oleh Kerajaan Gowa-Tallo dengan bentuk yang menyerupai seekor penyu atau kura-kura. Penyu dipilih sebagai bentuk benteng karena mampu hidup di dua alam yang menggambarkan kekuatan Kerajaan Gowa-Tallo pada masa itu baik di darat maupun laut.


Sebelum berganti tangan ke Belanda, benteng ini bernama Benteng Ujungpandang. Setelah jatuh ke tangan Belanda, Benteng Rotterdam atau Fort Rotterdam ini digunakan sebagai gudang penyimpanan rempah-rempah hasil rampasan dari Indonesia bagian timur.


Saat ini, Benteng Rotterdam menjadi tempat wisata sejarah populer di Kota Makassar. Terdapat museum La Galigo yang berisi koleksi benda-benda peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo. Ada juga sebuah ruangan yang diyakini sebagai tempat pengasingan Pangeran Diponegoro saat masa perjuangan.


Lokasi: No.Road, Jl. Ujung Pandang, Bulo Gading, Kec. Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90171.



Itulah 15 destinasi wisata sejarah yang populer dan berada di Indonesia. Sudahkah kamu mengunjungi salah duanya?